Followers

free counters Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory Health Blogs - Blog Rankings

Apakah Anda :

Ekologi dan Daging

Posted by Me.. Monday, October 26, 2009

Oleh: Wes Nickerson, copyright ©1996

“Adalah sulit untuk menaksir sejauh mana kecanduan kita pada daging telah menyumbangkan apa yang akan menjadi bencana besar dalam ekologi sepanjang sejarah dunia ini.” – John Robbins

 Ucapan yang populer saat ini adalah, “Setiap Hari adalah Hari Bumi”. Walaupun 76% dari penduduk Amerika mengaku dirinya sebagai pecinta alam tapi hanya 2,8% yang bervegetarian. Padahal industri daging telah menimbulkan dampak yang sangat buruk: kelaparan massa, pencemaran dan pemborosan sumber daya alam.
Semua ini berhubungan langsung dengan produksi daging. Buku yang diterbitkan oleh John Robbins - “Diet for a New America” - mengulas dengan jelas tentang semua masalah yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan industri daging.

 Tahukan Anda apa yang merupakan penyebab utama dari berkurang dan hilangnya hutan-hutan di Amerika? Jawaban yang paling tepat adalah industri daging. Sebuah peternakan memerlukan tanah sebesar 3,5 hektar. Daging ternak yang kita santap banyak yang dikembang biakkan dalam tanah yang sebelumnya merupakan perhutanan. Bila proses penebangan hutan untuk dijadikan lahan peternakan ini tetap berlangsung maka dalam waktu 50 tahun yang akan datang, tidak ada satu hutan pun yang tersisa di Amerika. Tapi bila seseorang memilih untuk menjadi vegetaris murni maka ini juga berarti orang tersebut telah berkontribusi dalam menyelamatkan setengah hektar lahan hutan dalam lingkungan ekologi setiap tahunnya.

 Dampak berikut dari produksi peternakan adalah pencemaran air. Segala rabuk, pestisida, herbisida, pupuk dan humus yang berasal dari makanan dan kotoran ternak, ini semuanya akan terhanyut kedalam perairan dalam jumlah yang besar sehingga mengakibatkan pencemaran yang parah. Sebuah departemen di Amerika – U.S. Soil Conservation Service – melaporkan bahwa lebih dari 2 juta hektar lahan pertanian lenyap setiap tahunnya disebabkan oleh erosi tanah. Para vegetaris murni hanya memerlukan kurang dari 5% lahan dibandingkan dengan lahan yang dibutuhkan oleh orang yang mengkonsumsi daging. Negara Amerika telah kehilangan 75% humusnya. Fakta lain menyebutkan bahwa peternakan di Amerika telah menghasilkan kotoran 20 kali lebih banyak dibandingkan yang dihasilkan penduduk Amerika. Lebih dari separuh kotoran ini tidak didaur-ulang.

Produksi peternakan juga menggunakan lebih dari setengah kandungan air yang diperlukan oleh penduduk Amerika. Untuk memproduksi satu pon daging sapi diperlukan 2.500 galon air, tapi untuk memproduksi satu pon gandum hanya diperlukan 25 galon air. Untuk memproduksi hidangan daging dalam satu hari diperlukan 4.000 galon air, tapi untuk menghasilkan hidangan bagi orang vegetarian hanya dibutuhkan 300 galon air. Jika biaya air yang digunakan untuk industri daging tidak disubsidi dari pajak penduduk maka harga untuk satu hamburger saja bisa mencapai US$ 35.

Produksi peternakan juga menggunakan energi dalam jumlah yang sangat besar. Jika seluruh penduduk Amerika menjadi vegetaris murni maka Amerika tidak perlu lagi mengimpor 60% untuk mencukupi kebutuhan minyaknya. Misalnya sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang memutuskan untuk mengurangi konsumsi daging sebanyak 2 pon setiap harinya maka dalam setahun bisa menghemat sebanyak 104 galon minyak gas. Ketahuilah bahwa produksi daging, susu dan telur memerlukan bahan baku sebanyak 1/3 dari keseluruhan material yang tersedia di Amerika. Di lain pihak, bercocok tanam hanya memerlukan kurang dari 5% dari keseluruhan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi daging.

Perikanan mungkin pada awalnya tampak seperti industri yang tak berbahanya namun akibat yang ditimbulkan juga sama buruknya dibanding industri daging yang lain. Dalam tahun-tahun terakhir ini jumlah ikan yang bisa dipancing di perairan telah berkurang banyak diakibatkan oleh aksi penangkapan ikan yang berlebihan. Aksi penangkapan ikan ini bukan saja sangat mahal biayanya tapi juga sangat merusak ekologi ikan dan perairan. Cara penangkapan ikan sekarang juga sangat menguras energi. Untuk memperoleh 1 kalori energi yang terdapat dalam hidangan ikan diperlukan sebanyak 20 kalori dari energi yang dihasilkan bahan bakar fosil untuk menyiapkan hidangan tersebut. Ini merupakan pemborosan energi sebanyak 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan menyiapkan hidangan vegetarian. Jala insang plastik yang biasa digunakan untuk menangkap ikan juga merupakan ancaman bagi lingkungan perairan. Bukan saja jala demikian kerap hilang di perairan tapi jala plastik ini tidak bisa membusuk dan senyawa kimianya juga tidak bisa diuraikan oleh senyawa dalam tanah.

Ketahuilah bahwa untuk menghasilkan satu pon daging sapi dibutuhkan sebanyak 16 pon biji padi. 90% dari kandungan protein dalam biji padi telah disia-siakan hanya untuk makanan ternak. Untuk menghasilkan sepiring daging sapi, diperlukan sebanyak 19 pon biji padi untuk menggemukkan sapi itu setiap harinya sebelum akhirnya disembelih. Dengan jumlah gandum 19 pon ini sudah bisa memberi makan setiap hari kepada 20 orang yang bervegetarian. Kelaparan sebenarnya bukan disebabkan karena kelangkaan makanan tetapi karena tidak ada keadilan. Setiap hari terdapat 40.000 anak yang mati kelaparan. Pada kenyataannya, total gandum dan biji padi yang dikonsumsi seluruh ternak yang terdapat di Amerika setiap hari sebenarnya cukup untuk menghasilkan 2 buah roti bagi seluruh penduduk dunia.

“Jika umat manusia memakan gandum dan biji padi secara langsung tanpa melalui daging ternak maka keuntungan yang dihasilkan pada ekosistem ini akan sungguh menakjubkan. Bila benar terjadi transformasi demikian maka tidak ada satu aspek pun dari krisis ekologi yang tidak dapat ditanggulangi. Pada kenyataannya, menjadi seorang vegetaris mungkin merupakan cara yang paling ampuh untuk menyelamatkan ekologi kita.” – John Robbins



Setiap hari adalah hari bumi.

0 comments

Vegetarian

Categories

Blog Archive

detiknews

All About Vegetarian

DWK Blog

DWK News

Get more followers Get more followers