Info Vegetarian

Para wanita usia lanjut yang terlalu banyak mendapat protein dari produk hewani berisiko mengalami keretakan dan kerapuhan tulang, demikian diingatkan oleh para peneliti dari University of California di San Francisco (UCSF). Dalam penelitian tersebut, 1.000 orang yang berusia antara 65 dan 80 tahun diberi sebuah kuesioner yang mencakup 64 jenis makanan berbeda.

Dari hasil kuesioner, para wanita tersebut dikategorikan ke dalam mereka yang mengkonsumsi protein hewani dalam kadar tinggi, kadar menengah, dan kadar rendah. Ternyata para wanita yang lebih banyak mendapatkan protein dari sumber hewani memiliki tingkat keretakan tulang pinggul 3,7 kali lebih besar dibanding dengan kelompok yang memperoleh protein hewani dalam tingkat rendah. Mereka memiliki kerapuhan tulang tiga kali lebih besar dibanding dengan mereka yang lebih banyak mendapatkan protein dari sayuran. Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Sampai sekarang, penyebab hal ini belum diketahui secara pasti. Mungkin, kandungan asam yang tinggi dalam produk-produk hewani menjadi penyebabnya.

Sayur pun memiliki sedikit kandungan asam, namun mereka memiliki sebuah substansi yang disebut basa – sebuah bikarbonat - yang menetralkan asam. Pada kondisi tubuh yang sehat, kelebihan asam pada tubuh akan segera dikeluarkan melalui air seni. Ginjal akan bekerja untuk itu. Tapi, seiring dengan berjalannya usia, ginjal pun mulai menurun kemampuannya. Akibatnya tubuh menjadi kelebihan asam. Untuk itu, sebagian bahan tulang yang bersifat basa akan masuk untuk menetralkan asam tersebut. Nah, bila proses ini berlangsung lama, tentu akan menyebabkan hilangnya massa tulang. Inilah yang diduga menjadi penyebab terjadinya kerapuhan tulang yang diikuti dengan retaknya tulang. Walau ini masih menjadi bahan pertanyaan yang perlu diteliti lebih lanjut, ada baiknya bila para wanita yang mulai menapak ke usia lanjut, lebih mengutamakan protein yang berasal dari sayur dan buah.