Info Vegetarian

Adakah hubungan antara vegetarian dan bencana alam?

          Peternakan membutuhkan lahan yang sangat luas, sehingga banyak hutan yang ditebang, selanjutnya padang rumputpun menjadi gundul.

Menurut PBB (WHO) :

Selama 5.000 tahun, luas hutan hanya berkurang 35%, yaitu 62 juta km2 menjadi ± 40 juta km2 pada tahun 1950.



Selama 50 tahun, yaitu tahun 1950-2000, karena ada peternakan hewan secara massal di Amerika Latin dan Afrika, ditambah lagi dengan adanya illegal logging di Asia Tenggara, menyebabkan luas hutan di muka bumi ini berkurang 65%, yaitu dari 40 juta km2 pda tahun 1950 menjadi 14 juta km2 pada tahun 2000.

Akibat gundulnya hutan tropis di Asia Tenggara, Amerika Latin dan Afrika, maka iklim dunia berubah dan menjadi kacau (tidak konsisten) atau sering disebut orang sebagai “kekacauan iklim”. Bila penggundulan hutan ini masih berlanjut terus, maka serangan badai salju di musim dingin dan serangan hawa panas (heat wave) di musim panas akan semakin dahsyat, begitu pula dengan serangan angin topan dan tornado, sedangkan di negara-negara tropis akan semakin sering mengalami musim hujan berkepanjangan (La Nina) dan musim kemarau berkepanjangan (El Nino). Keseluruhan dari bencana alam ini akan banyak menelan korban jiwa dan harta benda.

          Selain itu, kekacauan iklim ini juga dapat menyebabkan gagal panen di dunia sebesar ± 600 juta ton beras dan ± 600 juta ton gandum, sehingga penduduk yang mati kelaparan akan meningkat jumlahnya dari 40 juta pertahun menjadi ratusan juta orang setiap tahunnya. Selanjutnya akibat gundulnya hutan tropis, maka panas bumi akan naik pesat, sehingga:

    * Lapisan es di dua kutub bumi mencair, permukaan air laut naik dan menyebabkan banjir di mana-mana.

    * Terjadi gempa bumi, menyebabkan tsunami dan gunung meletus dimana-mana.



Keseluruhan korban bencana alam ini juga menelan ratusan juta korban jiwa dan harta benda yang tidak terhitung banyaknya.